Kue Kering Atau Kukis

Pendahuluan

Membahas tentang kue kering atau kukis jadi ingat lebaran ya. Kalau lebaran tiba, maka kita akan menjumpai aneka macam kukis mulai dari yang klasik, tradisional hingga modern.

Hampir semua negara telah mengenal kukis dan memiliki kukis khas masing. Di Indonesia Raya tercinta ini, banyak sekali kukis tradisional yang maknyoss punya. Sebut saja semprit sagu, lamtari, dan opak. Ditilik dari sejarahnya Konon kukis paling awal diperkirakan telah dikenal di Persia yang menjadi sajian mewah pada acara-acara istimewa mereka. Dan kukis yang lebih dikenal sekarang, awal mulanya adalah tester sebuah kue ulang yang dipanggang dengan ukuran mini, namun ternyata kue mini ini mengering dan bercitarasa lezat.

Eh, tau nggak sich kalau kukis itu jenis kue yang anti gagal lho....

Kok bisa disebut anti gagal kenapa emang? ya...karena kukis adalah jenis kue yang paling ringan resiko gagal dalam proses pembuatannya. Bahkan untuk para pemula. Asal bahan-bahan dan cara kerjanya sesuai dengan yang tertera dalam resep.

Karena itu ketika pertama kali coba-coba bikin kue, maka jenis kue keringlah yang saya pilih. Saya ingat, kukis yang pertama kali saya bikin adalah kukis kacang. Hasilnya? Lumayan keras hahaha...

Bahan-bahan Kukis

Seperti halnya kue atau roti yang lain, bahan kukis terdiri dari tepung, gula, telur dan lemak. Selain itu bisa ditambahkan bahan-bahan lain untuk menambah citarasa seperti keju, cokelat dan kacang-kacangan.

1. Tepung

Terigu

Terigu yang paling cocok untuk kukis adalah terigu dengan kandungan protein rendah karena membuat renyah, tidak retak dan sedikit mengembang.

Maizena

Membuat renyah dan tekstur yang lebih sempurna. Penggunaan Maizena sekitar 10% dari terigu, diayak bersama terigu dan bahan kering lainnya.

2. Gula Halus

Gula halus memberi warna dan rasa pada hasil akhir kukis. Penggunaan gula halus yang terlalu banyak bisa menyebabkan tekstur kukis yang keras dan cepat gosong. Kalau pengalaman pribadi saya, untuk kukis manis, penggunaan gula halus sekitar 25 % dari jumlah tepung.

3. Lemak (Margarin atau Butter) 

Merupakan bahan utama yang paling besar dalam persentase adonan dan menentukan citarasa kukis. Pemilihan jenis margarin atau butter sangat mempengaruhi kualitas kukis. Pilih margarin atau mentega sesuai dengan resep yang dibutuhkan.

Untuk hasil yang optimal baik dari sisi ekonomis dan citarasa, penggabungan margarin dan butter dalam resep kukis adalah pilihan tepat.

4. Telur

Menggunakan telur ukuran sedang agar adonan tidak terlalu lembek. Dalam adonan kukis tidak terlalu banyak menggunakan telur. Maksimal untuk tiap 250 g lemak hanya butuh satu butir telur.

5. Bahan Lain

Vanilli, essens, keju, kacang, cokelat, buah kering, selai dan bahan lain berfungsi sebagai penambah aroma, rasa dan volume.

Metode Pembuatan Kukis

Untuk Kukis Manis

Contoh kukis manis misalnya nastar, kue kacang, kue cokelat, kue kelapa.

Biasanya gula halus dan lemak dikocok dengan mikser sampai lembut lalu tambahkan telur, aduk dengan spatula. Lalu tambahkan tepung yang sudah diayak. Aduk rata dengan spatula kayu.

Untuk kukis asin

Contoh kukis asin adalah kastengel, kukis abon.

Biasanya hanya diaduk dengan spatula, tidak perlu proses pelembutan karena tidak mengandung gula.

Pengocokan atau pengadukan berlebihan akan menyebabkan kukis mengembang dan tidak kering sempurna karena basah di bagian dalam.

Wallahua'lam.

Malang, 1 Februari 2017

Bunda Farhanah
(Owner di Fariza Brownies & Bakery)

#RubrikRabu
#AnekaTips Kue dan Roti

Rubrik Rabu Lain

1. Telur dan Gula

2. B.O.S Sebagai Alternatif Butter.







Comments

Post a Comment